Posted by : Lucretia
Jun 27, 2011
TIDAK sedikit pasangan yang memimpikan pernikahan satu kali seumur hidup. Begitu Anda mengikat janji pernikahan, kehidupan tidak akan berjalan sama seperti dulu. Pasangan yang dinikahi secara permanen menjadi bagian dari kehidupan Anda.
Karenanya hingga momen bersejarah itu tiba, sebaiknya Anda dan pasangan duduk bersama berdiskusi dari hati ke hati. Ingin tahu apa saja yang harus ditanyakan? Allwomenstalk memaparkannya berikut ini.
“Apa kita cocok satu sama lain?”
Tidak dapat dipungkiri, kehidupan pernikahan akan membuat salah satu pihak merasa terbelenggu. Cari tahu apakah ke depan Anda dan pasangan akan tetap bersama ketika nafsu seksual tidak sedang menjadi fokusnya. Jika ketidaksetujuan lebih banyak dari persetujuan, kemungkinan besar kalian tidak cocok. Untuk amannya, eksplorasi langkah besar dalam hubungan Anda kelak.
“Apakah masa lalu saya mengganggu Anda?”
Ada beberapa hal yang sebaiknya tidak perlu diceritakan. Mengungkapkan cerita yang akan membuat dia sakit hati terhadap seorang pria yang tidak dia kenal atau bertemu setiap hari di tempat kerja akan sangat merugikan.
Sementara itu, cerita hubungan masa lalu yang menyakitkan dapat membuat dia mengerti apa yang Anda inginkan dalam hubungan ini. Jangan lupa untuk melakukan pemeriksaan ke dokter, untuk mengetahui kemungkinan penyakit seksual menular yang menyerang salah satu pihak.
“Bisakah kita saling menghormati?”
Pernikahan akan hancur saat tidak ada rasa saling menghormati di antara dua pihak. Jika Anda berani mengatakan “Ya”, maka pertanggungjawabkan komitmen Anda hingga masa-masa mendatang. Jika tidak, sebaiknya pertimbangkan untuk mencari pria lain.
“Bisakah saya menjadi satu-satunya bagi Anda?”
Salah satu penyebab perceraian ialah ketidakmampuan satu sama lain untuk tetap setia. Berselingkuh di belakang pasangan tentu salah. Menilik dari perjanjian pernikahan, Anda telah berjanji untuk mencintai, menghargai, dan berkomitmen untuk bersama dengan pasangan. Tanyakan dulu ke diri sendiri “sudah cukupkah dia saja?”
“Apakah Anda akan tetap mencintai meski saya tua dan sakit?”
Jangan pernah jatuh cinta dengan seseorang karena penampilan mereka. Kecantikan dan ketampanan dapat memudar. Berbeda dengan “inner beauty” yang bertahan selamanya. Bayangkan jika pasangan tiba-tiba sakit-sakitan atau kanker? Masihkah Anda akan tetap mencintai dia seperti dulu kala? Bagaimana saat dia telah menua dan botak? Pastikan Anda tidak terkecoh hanya dengan penampilan luar dan terpatok nafsu bukan cinta. Cinta ialah dia yang mampu membuat Anda tersenyum saat Anda bersedih. Cintai pasangan untuk segala hal yang telah membuat kalian berada di posisi sekarang.
“Apakah kita memiliki ruang pribadi?”
Jangan pernah berubah untuk menjadi seperti pasangan. Kendati kalian telah menikah, usahakan untuk memiliki ruang pribadi (space) masing-masing. Penting untuk menikmati waktu bersenang-senang Anda sendiri. Seperti dia memancing sementara Anda berbelanja bersama teman-teman wanita. Memberikan ruang untuk berkembang, baik untuk memastikan satu sama lain tetap happy.
“Apakah saya selalu ada untukmu?”
Pertanyaan yang penting untuk mempertahankan hubungan yang sehat. Kalian adalah tim, dan seharusnya bisa saling bergantung satu sama lain.
“Kita tidak sependapat karena apa?”
Beberapa masalah kecil bisa menjadi besar saat pasangan berulang kali tidak sependapat. Misalnya, warna dinding kamar tidur hingga busana yang harus dikenakan di acara keluarga. Katakan pada pasangan apa adanya. Isu seperti anak, keuangan, pekerjaan, dan keluarga ialah pembahasan yang penting lain diutarakan sebelum menikah. Pastikan dia tahu apa yang Anda rencanakan dan sharing apa yang Anda ingin pasangan rencanakan untuk masa depan Anda berdua. Jangan tunggu hingga terlambat.
Karenanya hingga momen bersejarah itu tiba, sebaiknya Anda dan pasangan duduk bersama berdiskusi dari hati ke hati. Ingin tahu apa saja yang harus ditanyakan? Allwomenstalk memaparkannya berikut ini.
“Apa kita cocok satu sama lain?”
Tidak dapat dipungkiri, kehidupan pernikahan akan membuat salah satu pihak merasa terbelenggu. Cari tahu apakah ke depan Anda dan pasangan akan tetap bersama ketika nafsu seksual tidak sedang menjadi fokusnya. Jika ketidaksetujuan lebih banyak dari persetujuan, kemungkinan besar kalian tidak cocok. Untuk amannya, eksplorasi langkah besar dalam hubungan Anda kelak.
“Apakah masa lalu saya mengganggu Anda?”
Ada beberapa hal yang sebaiknya tidak perlu diceritakan. Mengungkapkan cerita yang akan membuat dia sakit hati terhadap seorang pria yang tidak dia kenal atau bertemu setiap hari di tempat kerja akan sangat merugikan.
Sementara itu, cerita hubungan masa lalu yang menyakitkan dapat membuat dia mengerti apa yang Anda inginkan dalam hubungan ini. Jangan lupa untuk melakukan pemeriksaan ke dokter, untuk mengetahui kemungkinan penyakit seksual menular yang menyerang salah satu pihak.
“Bisakah kita saling menghormati?”
Pernikahan akan hancur saat tidak ada rasa saling menghormati di antara dua pihak. Jika Anda berani mengatakan “Ya”, maka pertanggungjawabkan komitmen Anda hingga masa-masa mendatang. Jika tidak, sebaiknya pertimbangkan untuk mencari pria lain.
“Bisakah saya menjadi satu-satunya bagi Anda?”
Salah satu penyebab perceraian ialah ketidakmampuan satu sama lain untuk tetap setia. Berselingkuh di belakang pasangan tentu salah. Menilik dari perjanjian pernikahan, Anda telah berjanji untuk mencintai, menghargai, dan berkomitmen untuk bersama dengan pasangan. Tanyakan dulu ke diri sendiri “sudah cukupkah dia saja?”
“Apakah Anda akan tetap mencintai meski saya tua dan sakit?”
Jangan pernah jatuh cinta dengan seseorang karena penampilan mereka. Kecantikan dan ketampanan dapat memudar. Berbeda dengan “inner beauty” yang bertahan selamanya. Bayangkan jika pasangan tiba-tiba sakit-sakitan atau kanker? Masihkah Anda akan tetap mencintai dia seperti dulu kala? Bagaimana saat dia telah menua dan botak? Pastikan Anda tidak terkecoh hanya dengan penampilan luar dan terpatok nafsu bukan cinta. Cinta ialah dia yang mampu membuat Anda tersenyum saat Anda bersedih. Cintai pasangan untuk segala hal yang telah membuat kalian berada di posisi sekarang.
“Apakah kita memiliki ruang pribadi?”
Jangan pernah berubah untuk menjadi seperti pasangan. Kendati kalian telah menikah, usahakan untuk memiliki ruang pribadi (space) masing-masing. Penting untuk menikmati waktu bersenang-senang Anda sendiri. Seperti dia memancing sementara Anda berbelanja bersama teman-teman wanita. Memberikan ruang untuk berkembang, baik untuk memastikan satu sama lain tetap happy.
“Apakah saya selalu ada untukmu?”
Pertanyaan yang penting untuk mempertahankan hubungan yang sehat. Kalian adalah tim, dan seharusnya bisa saling bergantung satu sama lain.
“Kita tidak sependapat karena apa?”
Beberapa masalah kecil bisa menjadi besar saat pasangan berulang kali tidak sependapat. Misalnya, warna dinding kamar tidur hingga busana yang harus dikenakan di acara keluarga. Katakan pada pasangan apa adanya. Isu seperti anak, keuangan, pekerjaan, dan keluarga ialah pembahasan yang penting lain diutarakan sebelum menikah. Pastikan dia tahu apa yang Anda rencanakan dan sharing apa yang Anda ingin pasangan rencanakan untuk masa depan Anda berdua. Jangan tunggu hingga terlambat.